Asal Usul

pH Tanah Pertanian dan Cara Mengukurnya

Reaksi (pH) tanah pertanian didefinisikan sebagai negatif logaritma dari keaktifan konsentrasi ion hidrogen. Reaksi pH berkisar antara 0-14. Makin tinggi kepekatan H+ dalam tanah, makin rendah pH tanah dan makin tinggi kepekatan H+ dalam tanah makin tinggi pH tanah tersebut. Berkaitan dengan nilai pH, maka diperoleh tiga reaksi yang mungkin terjadi pada tanah tersebut, yaitu : asam, netral, dan basa. Reaksi tanah disebut asam jika nilai pH < 7, netral jika pH = 7, dan basa jika nilai pH > 7. pH tanah untuk tanah pertanian umumnya berkisar antara 4 hingga 8. Reaksi keasamn (pH) tanah digunakan sebagai ukuran tingkat keasamn tanah, yang dibedakan sebagai keasaman aktif (riil) dan keasaman potensial (cadangan).


Keasaman aktif diakibatkan oleh ion H+ bebas yang ada dalam larutan tanah, sedangkan keasaman potensial diakibatkan oleh H+ dan Al 3+ yang terjerap pada permukaan kompleks sekitar jerapan. Berturut-turut dapat ditetapkan pada larutan KCl 1 N. Penetapan pH tanah menjadi hal yang sangat penting dalam analisis tanah. Masalah utama dalam pengukuran pH tanah bukan masalah suatu tanah itu asam atau basa, akan tetapi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi ketersediaan unsur hara bagi tanaman.

Setiap jenis tanaman berbeda sifat kepekaan dan ketahanannya terhadap ph atau reaksi keasaman tanah. Pengaruh pH tanah baik secara langsung dan tidak langsung terhadap akar serta ketersediaan unsur hara bagi tanaman telah banyak diteliti. Buruknya pertumbuhan tanaman pada tanah yang ber- pH rendah dapat disebabkan oleh :
1. Perusakan langsung oleh H+
2. Terganggunya serapan Ca dan N
3. Meningkatnya kelarutan Al, Fe dan Mn sehingga meracuni tanaman
4. Berkurangnya ketersediaan Mo dan P serta
5. Berkurangnya kandungan basa seperti Ca, Mg, dan K.

Tingkat keasaman tanah (pH) yang terlalu tinggi juga tidak baik bagi pertumbuhan tanaman. Hal ini karena unsur hara mikro seperti Zn, Cu, B, Fe dan Mn menjadi kurang tersedia bagi tanaman sedangkan P diendapkan oleh Ca.

Untuk mengetahui tingkat keasaman tanah (pH tanah) terdapat dua metoda yang dilakukan, yaitu cara kalorimetri yang berdasarkan warna dan pH meter. Penetapan pH dengan indikator warna dilakukan dengan alat indikator seperti kertas lakmus. Metode ini biasanya dilakukan di lapangan. Penetapan dengan pH meter biasa dilakukan di laboratorium dan nilai yang didapat biasanya lebih akurat jika dibandingkan dengan nilai yang ditetapkan berdasarkan warna pada tingkat keasaman (pH) tanah pertanian.

1 Response to "pH Tanah Pertanian dan Cara Mengukurnya"

Unknown said...

informasi yang bagus. sangat berguna. terimakasih
http://www.meteran.id/product-category/ph-meter-tanah/