Teknik pengendalian hama penyakit kakao secara hayati selain mudah dan murah, efektivitasnya juga sangat tinggi karena kemampuan agen hayati dalam melakukan misi pengendalian dapat berjalan secara terus menerus dan berkesinambungan. Perlu diketahui beberapa hama penyakit pada tanaman kakao antara lain busuk buah kakao, penggerek buah kakao, penghisap buah kakao, bajing dan binatang pengerat lainnya. Berikut ini saya jelaskan mengenai beberapa hama penyakit tersebut beserta cara pengendalian hayati dan kultur teknisnya.
Penyakit Busuk Buah Kakao
Busuk buah adalah salah satu penyakit kakao yang disebabkan oleh sebuah jamur bernama Phythoptora palmivora. Penyakit ini sering menyerang khususnya pada musim penghujan. Tanaman yang jarang dipangkas sehingga kondisi kebun menjadi lembab juga rentan terkena penyakit ini. Buah yang terinfeksi jamur P. palmivora terlihat hitam busuk dan berair seperti yang terlihat di gambar berikut:Penyakit ini dapat dilakukan dengan mengkondisikan agar keadaan kebun tidak gelap dan lembab. Kondisi kebun yang demikian sangat disukai jamur sehingga ia dapat tumbuh dengan baik. Cahaya matahari harus masuk ke bawah tajuk tanaman agar kelembaban kebun tidak terlalu tinggi. Pemangkasan tanaman dan pohon penaung adalah satu-satunya teknik yang dapat menciptakan kondisi tersebut. Selain itu kekebalan tanaman juga perlu ditingkatkan dengan melakukan pemupukan secara berimbang.
Hama Penggerek Buah Kakao
Hama penggerek buah kakao memiliki nama lain Conophomorpa cramerella. Serangga menyebabkan biji kakao menjadi dempet dan abnormal ini meletakan telur di dalam buah kakao. Telur yang menetas di dalam buah kemudian menggerek buah dari dalam. Serangan hama ini dapat diidentifikasi melalui penampilan buah yang kulitnya menguning secara tidak merata. Warna kuning pada buah berbeda dengan buah yang matang. Penampilan buah yang terserang penggerek buah dapat dilihat pada gambar berikut:Sama seperti penyakit busuk buah, hama penggerek buah juga lebih rentan menyerang tanaman pada kondisi kebun yang lembab. Pemangkasan tajuk tanaman dan pohon penaung diperlukan untuk meminimalisasi tingkat serangan hama ini. Panen sering juga harus dilakukan untuk memutus siklus hidup C. Cramerella, selain dengan pemanfaatan semut hitam sebagai musuh alami hama ini. Perlu diketahui bahwa, hama penggerek buah kakao sangat tidak menyukai keberadaan semut hitam. Semut hitam mengeluarkan air seni yang terasa pedih bagi hama penggerek. Semut hitam dapat diundang dengan meletakan seresah daun kakao pada percabangan tanaman (jorquet).
Hama Penghisap Buah Kakao
Hama penggerek buah kakao memiliki nama lain Helopeltis sp. Hama yang bentuknya seperti nyamuk ini sering menyerang tanaman pada kondisi kebun yang gelap dan lembab. Serangan dilakukan dengan menghisap cairan yang terdapat pada buah kakao muda. Serangan tersebut menyebabkan kulit buah memiliki totol-totol hitam seperti pada gambar di bawah ini. Pada kondisi kebun yang lembab, serangan penghisap buah kakao juga dapat meningkatkan potensi serangan jamur penyebab busuk buah. Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan tindakan yang sama seperti pada pengendalian hama penggerek buah kakao.Bajing dan Hama Pengerat Lainnya
Bajing dan hama pengerat menyerang buah-buah yang sudah matang dengan cara menggerogotinya. Serangan bajing lebih sering ditemukan pada kebun yang letaknya dekat dengan tanaman inang bajing seperti pohon kelapa. Buah yang digerogoti hanya akan menyisakan sedikit biji dan ini sangat merugikan bagi kelangsungan usaha budidaya tanaman kakao.Pengendalian hama bajing dan pengerat lainnya dilakukan dengan memusnahkan tanaman inang disekitar kebun kakao. Tanaman inang seperti kelapa dan jengkol harus ditebang agar perkembangbiakan hama tersebut dapat dihindari. Begitupun dengan tanaman perdu lainnya yang mungkin menjadi rumah bagi tikus dan hama pengerat lainnya.