Bahan eksplan adalah bagian kecil jaringan atau organ yang diambil atau dipisahkan dari tanaman induk kemudian dikulturkan. Tanaman yang dijadikan sumber eksplan harus dari tanaman yang sehat, tumbuh baik atau normal dan tentunya memiliki sifat-sifat unggul. Adanya perubahan suhu, cahaya, musim serta kelembaban terhadap induk sangat mempengaruhi keberhasilan perkembangan bahan eksplan. Selain itu tanaman induk harus cukup unsur hara, lama penyinaran dan intensitas cahaya serta hormon tumbuh atau dengan kata lain pertumbuhannya harus optimum.
Bagian tanaman yang dapat dijadikan bahan eksplan adalah ujung akar (kaliptra), pucuk, daun, bunga, buah muda dan tepung sari. Selain itu faktor yang dimiliki bahan eksplan itu sendiri yaitu ukuran eksplan, umur fisiologis, sumber genotif dan sterilitas eksplan menentukan berhasil atau tidaknya kulturisasi eksplan. Ukuran eksplan yang kecil umumnya mempunyai daya tahan yang kurang baik dibandingkan dengan eksplan yang ukurannya lebih besar. Ukuran eksplan yang baik adalah antara 0,5 hingga 1 cm, kendatipun demikian, hal ini tidaklah mutlak pada semua eksplan, melainkan tergantung pada material tanaman yang dipakai serta jenis tanamannya.
Umur fisiologis eksplan terpengaruh terhadap kemampuannya untuk beregenerasi. Jaringan tanaman yang masih muda dan bersifat meristematik (sel-selnya masih aktif membelah) lebih mudah beregenerasi dibandingkan dengan jaringan yang sudah tua. Oleh karena itu bagian tanaman yang meristematik tingkat keberhasilan pengkulturannya lebih tinggi apabila dijadikan sebagai bahan eksplan. Bagian tanaman yang termasuk jaringan meristematik adalah pucuk apikal, pucuk lateral dan pucuk aksial. Pucuk aksial adalan pucuk dari tunas atau cabang aksial yang muncul pada ketiak daun, pucuk apikal adalah pucuk utama pada batang terminal yang mengarah ke atas dan pucuk lateral adalah pucuk yang muncul pada percabangan.
Bahan eksplan dapat diambil dari tanaman dewasa yaitu pada bagian pucuk tanaman, daun atau umbi bahkan bijinya. Bahan eksplan dari daun dipilih daun yang tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua. Pemotongan eksplan dilakukan dengan mengikutkan ibu tulang daun karena pada bagian ini lebih cepat tumbuh menjadi kalus. Apabila bahan eskplan berasal dari umbi biasanya umbi ditumbuhkan terlebih dahulu tunasnya. Bagian tunas yang tumbuh dari umbi tersebut kemudian dijadikan sebagai bahan eksplan, contohnya umbi batang tanaman kentang, umbi batang tanaman talas dan umbi lapis bawang merah.
Biji dapat dijadikan sebagai eksplan dan sebaiknya dipilih biji yang bersertifikat atau dipetik langsung dari tanaman induknya yang sudah diketahui keunggulan fenotif dan genotifnya. Bagian-bagian biji, seperti embrio atau kotiledon dapat dijadikan sbagai bahan eksplan, misalnya pada tanaman jagung, kedelai, jarak, paprika dan lain-lain. Biji juga dapat langsung ditanam atau dikecambahkan pada media agar-agar, contohnya pada kasus biji anggrek yang tidak memiliki cadangan makanan.
Pemilihan suatu bagian tanaman sebagai bahan eksplan juga harus mempertimbangkan faktor kemudahan bahan eksplan tersebut untuk beregenerasi dan kemungkinan tingkat kontaminasinya. Bagian tanaman yang mengandung banyak persediaan makanan serta bahan-bahan lain untuk pertumbuhan, seperti umbi lebih mudah untuk beregenerasi dibandingkan dengan bagian tanaman yang kurang mengandung bahan makanan. Bagian tanaman yang berasal dari akar yang tumbuh di dalam tanah tingkat kontaminasinya lebih tinggi dibandingkan dengan bagian-bagian tanaman yang ada di atas permukaan tanah seperti pucuk atau daun serta biji. Tanaman yang cenderung bergetah juga memiliki tingkat kontaminasi lebih tinggi daripada yang tidak memiliki getah.
0 Response to "Menyiapkan Bahan Eksplan Kultur Jaringan"
Post a Comment